- Pendahuluan
Analisis komunitas tumbuhan merupakan suatu cara mempelajari susunan atau komposisi jenis dan bentuk atau struktur vegetasi. Dalam ekologi hutan, satuan vegetasi yang dipelajari atau diselidiki berupa komunitas tumbuhan yang merupakan asosiasi konkret dari semua spesies tetumbuhan yang menempati suatu habitat. Oleh karena itu, tujuan yang ingin dicapai dalam analisis komunitas adalah untuk mengetahui komposisi spesies dan struktur komunitas pada suatu wilayah yang dipelajari.
Dalam banyak penelitian mengenai kondisi ekosistem pada suatu daerah diperlukan gambaran tentang kondisi ekologis daerah tersebut. Gambaran kondisi ekologis ini penting untuk mengetahui struktur dan fungsi di dalam ekosistem daerah tersebut, yang kemungkinan dapat terganggu, rusak atau bahkan hancur oleh kegiatan yang akan dilakukan. Salah satu bentuk dari gambaran kondisi ekologis tersebut adalah gambaran deskripsi vegetasi berupa diagram profil vegetasi.
Hasil analisis komunitas tumbuhan disajikan secara deskripsi mengenai komposisi spesies dan struktur komunitasnya. Struktur suatu komunitas tidak hanya dipengaruhi oleh hubungan antar spesies, tetapi juga oleh jumlah individu dari setiap spesies organisme. Hal ini menyebabkan kelimpahan relatif suatu spesies dapat mempengaruhi fungsi suatu komunitas, distribusi individu antar spesies dalam komunitas, bahkan dapat memberikan pengaruh pada keseimbangan sistem dan akhirnya berpengaruh pada stabilitas komunitas.
Struktur komunitas tumbuhan memiliki sifat kualitatif dan kuantitatif. Deskripsi struktur komunitas tumbuhan dapat dilakukan secara kuantitatif dengan parameter kuantitatif atau secara kualitatif dengan parameter kualitatif.
Parameter kualitatif dalam analisis komunitas tumbuhan antara lain :
- Stratifikasi
Stratifikasi adalah distribusi tumbuhan dalam ruang vertikal. Semua spesies tumbuhan dalam komunitas tidak sama ukurannya, serta secara vertikal tidak menempati ruang yang sama. Stratifikasi tumbuhan di bagian atas tanah berhubungan dengan sifat spesies tumbuhan untuk memanfaatkan radiasi matahari yang diterima, dan memanfaatkan ruangan menurut keperluan yang berbeda-beda. Dalam ekosistem hutan, stratifikasi tersebut diciptakan oleh susunan tajuk pohon-pohon menurut arah vertikal dan terjadi karena adanya pohon-pohon yang menduduki kelas pohon dominan (lapisan A), pohon kodominan (lapisan B), pohon tengahan (lapisan C), pohon tertekan (lapisan D) dan pohon bawah (lapisan E).
- Kelimpahan
Kelimpahan adalah parameter kualitatif yang mencerminkan distribusi relatif spesies organisme dalam komunitas. Kelimpahan pada umumnya berhubungan dengan densitas berdasarkan penaksiran kualitatif. Menurut penaksiran kualitatif, kelimpahan dapat dikelompokkan menjadi lima, yaitu sebagai berikut :
- Sangat jarang
- Kadang-kadang atau jarang
- Sering atau tidak banyak
- Banyak atau berlimpah
- Sangat banyak atau sangat berlimpah
- Penyebaran
Penyebaran adalah parameter kualitatif yang menggambarkan keberadaan spesies organisme pada ruang secara horizontal. Penyebaran tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga antara lain random, seragam dan berkelompok.
Analisis komunitas tumbuhan merupakan cara mempelajari susunan atau komposisi spesies dan bentuk atau struktur masyarakat tumbuhan (vegetasi). Dalam ekologi hutan, satuan vegetasi yang dipelajari adalah suatu komunitas tumbuhan yang merupakan asosiasi konkret dari semua spesies tumbuhan yang menempati habitat. Analisis komunitas bertujuan untuk mengetahui komposisi spesies dan struktur komunitas yang ada di suatu wilayah yang dipelajari dan hasilnya disajikan secara deskripsi.
Adapun pengambilan data untuk analisis komunitas tumbuhan dapat dilakukan dengan menggunakan metode petak (plot) baik petak tunggal maupun petak ganda, metode jalur, metode garis berpetak, metode kombinasi ataupun metode kuadran.
Metode kuadran umumnya dipergunakan untuk pengambilan contoh vegetasi tumbuhan jika hanya vegetasi fase pohon yang menjadi objek kajiannya. Metode ini mudah dikerjakan dan lebih cepat jika akan dipergunakan untuk mengetahui komposisi jenis, tingkat dominansi, dan menaksir volume pohon. Syarat penerapan metode kuadran adalah distribusi pohon yang akan diteliti harus acak. Metode kuadran atau metode titik pusat kuadran merupakan metode sampling tanpa petak contoh yang dapat dilakukan secara efisien karena dalam ndikerjakan.
Di dalam metode kuadran, pada setiap titik pengukuran dibuat garis absis dan ordinat khayalan, sehingga pada setiap titik pengukuran terdapat empat buah kuadran.
- Tujuan
Tujuan dari kuliah lapangan ini adalah :
- Membuat diagram profil hutan Ranca Upas
- Membuat diagram mahkota hutan Ranca Upas
- Waktu dan tempat
- Waktu
Kuliah lapangan Ekologi Hutan Tropika dilaksanakan selama 2 hari, mulai tanggal 3 s/d 4 November 2007.
- Tempat
Kuliah lapangan ekologi hutan tropika ini dilaksanakan di hutan Ranca Upas, Ciwidey. Secara geografis Ranca Upas terletak pada 107o 25'10' BT dan 7o12'13' LS. Ranca Upas berjarak 42 km di sebelah selatan kota Bandung dan terletak pada ketinggian 1700 m dpl. Tekstur tanah terutama berupa tanah liat. Suhu udara berkisar antara 18-23oC.
- Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada kuliah lapangan ini meteran, tali, kayu patok, alat tulis dan buku panduan deskripsi flora pegunungan jawa.
- Cara kerja
- Membuat 10 plot di hutan Ranca Upas dengan ukuran setiap plot 10 x 10 m, ke arah puncak, dengan memberi tali pada setiap plot.
- Setelah dibuat plot, ditentukan axis X dan axis Y, kemudian vegetasi tumbuhan yang di ukur adalah pohon dengan diameter > 2 cm.
- Data yang diambil berupa ordinat pohon terhadap axis X dan Y, jarak mahkota pohon terjauh terhadap batang pohon pada axis X dan Y, diameter batang dbh, tinggi pohon, dan tinggi cabang utama.
- Data yang didapat ditabulasi.
- Hasil dan Pembahasan
- Hasil
- Data pohon-pohon hutan Ranca Upas per plot, dengan ukuran plot 10 x 10 m
- Data pohon-pohon yang terdapat di plot 1
NAMA DAERAH | NAMA ILMIAH | ORDINAT X (m) | ORDINAT Y (m) | Ф BATANG (cm) | T.POHON (m) | T.CBG. UTAMA (m) | X1 (m) | X2 (m) | Y1 (m) | Y2 (m) | |
1 | Bingbin | Pinanga coronata | 2.7 | 5.3 | 4,0 | 3,5 | 1,5 | 1,5 | 1,5 | 1,0 | 1,5 |
2 | Cacalinian | 6.5 | 5.5 | 6,0 | 3,5 | 0,2 | 5,0 | 1,0 | 1,0 | 1,0 | |
3 | Jambu alas | Syzygium sp | 3.0 | 6.6 | 6,0 | 2,0 | 0,5 | 2,0 | 0,5 | 0,6 | 1,0 |
4 | Kereumbi | Homalanthus populneus O.K | 3.3 | 5.8 | 3,0 | 4,0 | 3,0 | 1,0 | 1,0 | 0,6 | 1,0 |
5 | Kawoyang | Pygeum parviflorum T.et. B | 4.1 | 9.2 | 20,0 | 20,0 | 12,0 | 2,3 | 3,0 | 2,0 | 4,0 |
6 | Ki hiur | Castanopsis javanica (Bl)A.DC | 3.0 | 3.6 | 34,0 | 20,0 | 5,0 | 5,0 | 3,0 | 5,0 | 3,0 |
7 | Ki hiur | Castanopsis javanica (Bl)A.DC | 4.1 | 9.6 | 6,0 | 5,0 | 0,5 | 0,5 | 3,0 | 1,0 | 2,0 |
8 | Ki hiur | Castanopsis javanica (Bl)A.DC | 4.1 | 9.7 | 4,0 | 3,0 | 0,5 | 1,5 | 0 | 2,0 | 0,5 |
9 | Ki jambe | Memecylon excelsum (Bl) | 4.6 | 3.7 | 6,0 | 5,0 | 1,5 | 5,0 | 0 | 1,5 | 0,5 |
10 | Ki jambe | Memecylon excelsum (Bl) | 7.0 | 3.7 | 3,0 | 3,0 | 1,0 | 0,5 | 0,5 | 0,5 | 0,5 |
11 | Ki jambe | Memecylon excelsum (Bl) | 5.0 | 8.2 | 3,0 | 4,5 | 1,0 | 1,0 | 1,0 | 3,0 | 0 |
12 | Ki katuk | 7.5 | 5.9 | 3,0 | 3,5 | 2,5 | 1,0 | 1,0 | 1,0 | 1,0 | |
13 | Ki kopi | Tarenna polycarpa Val | 7.0 | 4.4 | 5,0 | 3,0 | 0,5 | 2,0 | 0 | 0,5 | 1,5 |
14 | Ki kopi | Tarenna polycarpa Val | 9.5 | 7.5 | 7,0 | 5,0 | 0,5 | 1,0 | 1,0 | 2,5 | 1,0 |
15 | Ki leho | Saurauia pendula (Bl) | 5.0 | 2.5 | 7,0 | 4,0 | 1,4 | 2,0 | 1,5 | 1,5 | 1,0 |
16 | Ki leho | Saurauia pendula (Bl) | 5.5 | 8.2 | 12,0 | 7,0 | 3,0 | 1,0 | 2,0 | 1,0 | 1,0 |
17 | Paku tiang | Cyathea contaminans | 5.8 | 6.3 | 8,0 | 2,5 | 0,5 | 3,0 | 0 | 2,0 | 0 |
18 | Paku tiang | Cyathea contaminans | 3.8 | 7.7 | 7,0 | 2,5 | 1,0 | 2,0 | 2,0 | 1,5 | 1,0 |
19 | Paku tiang | Cyathea contaminans | 2.4 | 6.0 | 6,0 | 3,0 | 0,5 | 3,0 | 0 | 0 | 3,2 |
20 | Pasang tarithi | Lithocarpus elegans (Bl) | 6.3 | 8.3 | 3,0 | 3,0 | 1,0 | 1,5 | 1,0 | 1,0 | 1,0 |
21 | Walen | Ficus ribes reinw | 3.3 | 4.2 | 3,0 | 3,0 | 0,5 | 2,5 | 0,5 | 4,2 | 0,5 |
Table 1. Data pohon pada plot 1
- Data pohon-pohon yang terdapat di plot 2
NO | NAMA DAERAH | NAMA ILMIAH | ORDINAT X (m) | ORDINAT Y (m) | Ф BATANG (cm) | T.POHON (m) | T.CBG. UTAMA (m) | X1 (m) | X2 (m) | Y1 (m) | Y2 (m) |
1 | Baros | Manglietia glauca (Bl) | 1,9 | 4,0 | 11,0 | 3,0 | 1,0 | 1,0 | 0,5 | 0,5 | 1,0 |
2 | Beunying | Ficus lepicarpa (Bl) | 9,2 | 4,0 | 5,0 | 4,5 | 3,0 | 0 | 2,0 | 1,0 | 1,0 |
3 | Cacalinian | 6,9 | 5,3 | 8,0 | 15,0 | 10,0 | 2,0 | 1,5 | 1,0 | 1,0 | |
4 | Huru leur | Alseodaphene umbeliflora | 2,3 | 3,9 | 23,0 | 25,0 | 15,0 | 1,0 | 6,0 | 5,0 | 1,5 |
5 | Jambu alas | Syzygium sp sp | 0,8 | 5,8 | 4,0 | 3,0 | 2,0 | 2,0 | 1,5 | 2,5 | 0,5 |
6 | Jambu alas | Syzygium sp sp | 7,4 | 1,4 | 3,0 | 2,0 | 0,5 | 0,5 | 1,0 | 0,5 | 1,0 |
7 | Ki hiur | Castanopsis javanica (Bl)A.DC | 7,0 | 6,7 | 2,7 | 2,5 | 1,0 | 0 | 4,0 | 3,5 | 2,5 |
8 | Ki hiur | Castanopsis javanica (Bl)A.DC | 4,1 | 0,8 | 16,0 | 15,0 | 2,5 | 3,0 | 2,0 | 1,5 | 1,5 |
9 | Ki hiur | Castanopsis javanica (Bl)A.DC | 4,2 | 8,5 | 5,0 | 4,0 | 2,0 | 3,0 | 1,0 | 5,0 | 3,0 |
10 | Ki hiur | Castanopsis javanica (Bl)A.DC | 9,3 | 9,8 | 30,0 | 10,0 | 2,5 | 6,0 | 4,0 | 3,0 | 3,0 |
11 | Ki jambe | Memecylon excelsum (Bl) | 2,1 | 2,1 | 3,0 | 2,0 | 1,0 | 1,5 | 1,5 | 1,5 | 1,5 |
12 | Ki leho | Saurauia pendula (Bl) | 7,4 | 6,0 | 17,0 | 12,0 | 2,0 | 4,0 | 2,5 | 3,0 | 5,0 |
13 | Paku tiang | Cyathea contaminans | 9,0 | 4,1 | 12,0 | 2,0 | 0,5 | 1,0 | 0 | 0 | 1,0 |
14 | Pasang tarithi | Lithocarpus elegans (Bl) | 0,5 | 2,6 | 6,0 | 3,0 | 0,5 | 0,5 | 1,0 | 1,0 | 1,0 |
15 | Pasang tarithi | Lithocarpus elegans (Bl) | 6,2 | 1,6 | 4,0 | 3,5 | 1,5 | 2,0 | 0,5 | 0,5 | 1,5 |
16 | Pasang tarithi | Lithocarpus elegans (Bl) | 9,0 | 3,8 | 16,0 | 10,0 | 3,0 | 4,0 | 4,0 | 2,0 | 5,0 |
Tabel 2. Data pohon pada plot 2
- Data pohon-pohon yang terdapat di plot 3
NO | NAMA DAERAH | NAMA ILMIAH | ORDINAT X (m) | ORDINAT Y (m) | Ф BATANG (cm) | T.POHON (m) | T.CBG. UTAMA (m) | X1 (m) | X2 (m) | Y1 (m) | Y2 (m) |
1 | Beunying | Ficus lepicarpa (Bl) | 6,0 | 6,9 | 5,0 | 3,0 | 1,0 | 1,0 | 0 | 0,5 | 0,5 |
2 | Cacalinian | 8,8 | 10,0 | 6,0 | 4,0 | 1,5 | 6,0 | 2,0 | 2,0 | 3,0 | |
3 | Huru dapung | Litsea robusta Bl | 5,4 | 5,0 | 4,0 | 4,0 | 2,0 | 1,0 | 1,0 | 1,0 | 1,0 |
4 | Huru leur | Alseodaphene umbelliflora HK.f | 5,0 | 8,5 | 5,0 | 2,5 | 0,8 | 1,0 | 0,5 | 0,5 | 0 |
5 | Jambu alas | Syzygium sp sp | 2,1 | 1,9 | 5,0 | 4,0 | 1,0 | 1,5 | 0,5 | 0,5 | 0,5 |
6 | Jambu alas | Syzygium sp sp | 2,1 | 2,0 | 5,0 | 2,0 | 1,0 | 1,5 | 1,0 | 0 | 0,5 |
7 | Jambu alas | Syzygium sp | 5,7 | 3,2 | 10,0 | 10,0 | 3,0 | 3,0 | 2,5 | 3,0 | 3,0 |
8 | Jambu alas | Syzygium sp | 5,8 | 6,9 | 9,0 | 3,0 | 0,5 | 1,0 | 1,0 | 1,0 | 1,0 |
9 | Jambu alas | Syzygium sp | 5,0 | 9,5 | 6,0 | 3,0 | 2,0 | 3,0 | 0,5 | 2,5 | 0,5 |
10 | Jambu alas | Syzygium sp | 9,0 | 10,0 | 7,0 | 5,0 | 3,0 | 1,5 | 2,5 | 2,0 | 1,5 |
11 | Ki hiur | Castanopsis javanica (Bl)A.DC | 5,7 | 3,0 | 15,0 | 25,0 | 4,0 | 3,0 | 2,5 | 2,0 | 2,0 |
12 | Ki hujan | Engelhardia serrata (Bl) | 1,4 | 2,0 | 3,0 | 4,0 | 2,0 | 1,0 | 1,0 | 0 | 2,0 |
13 | Ki kopi | Tarenna polycarpa Val | 4,0 | 0,5 | 4,0 | 3,0 | 0,4 | 2,0 | 2,0 | 0 | 0 |
14 | Paku tiang | Cyathea contaminans | 1,6 | 2,2 | 8,0 | 3,0 | 1,0 | 2,0 | 0 | 1,0 | 2,0 |
15 | Paku tiang | Cyathea contaminans | 2,7 | 0,5 | 8,0 | 2,5 | 0,7 | 1,5 | 1,5 | 1,0 | 2,0 |
16 | Puspa | Schima wallichii Kerth, ssp | 8,0 | 7,3 | 7,0 | 2,5 | 1,0 | 0,5 | 0,5 | 0,5 | 0,5 |
17 | Walen | Ficus ribes Reinw | 2,8 | 8,6 | 4,0 | 5,0 | 0,6 | 0 | 3,5 | 3,0 | 3,0 |
Tabel 3. Data pohon pada plot 3
- Data pohon-pohon yang terdapat di plot 4
NO | NAMA DAERAH | NAMA ILMIAH | ORDINAT X (m) | ORDINAT Y (m) | Ф BATANG (cm) | T.POHON (m) | T.CBG. UTAMA (m) | X1 (m) | X2 (m) | Y1 (m) | Y2 (m) |
1 | Cerem | Macropanax dispermum K.Ktze | 1,7 | 1,2 | 2,5 | 2,5 | 1,5 | 0,8 | 0,8 | 0,5 | 0,5 |
2 | Cerem | Macropanax dispermum K.Ktze | 2,6 | 2,0 | 5,0 | 4,0 | 1,0 | 1,0 | 1,5 | 1,5 | 1,0 |
3 | Huru dapung | Litsea robusta Bl | 2,4 | 6,8 | 6,0 | 6,0 | 2,0 | 1,5 | 2,0 | 0 | 2,0 |
4 | Huru dapung | Litsea robusta Bl | 7,1 | 1,5 | 11,0 | 7,0 | 6,0 | 2,0 | 1,0 | 1,0 | 1,5 |
5 | Huru leur | Alseodaphene umbeliflora | 2,6 | 3,5 | 3,0 | 5,0 | 1,5 | 0,5 | 0,5 | 0,5 | 0,5 |
6 | Huru leur | Alseodaphene umbeliflora | 3,1 | 3,1 | 11,0 | 15,0 | 5,0 | 1,5 | 2,5 | 1,5 | 2,5 |
7 | Jambu alas | Syzygium sp | 9,7 | 2,0 | 7,0 | 6,0 | 4,0 | 4,0 | 0 | 1,0 | 1,0 |
8 | Jambu alas | Syzygium sp | 6,7 | 3,0 | 5,0 | 5,0 | 3,0 | 0,5 | 2,0 | 1,0 | 1,0 |
9 | Jambu alas | Syzygium sp | 5,8 | 2,4 | 3,5 | 4,0 | 2,0 | 1,0 | 0,5 | 1,0 | 1,0 |
10 | Jambu alas | Syzygium sp | 7,1 | 1,3 | 4,0 | 4,0 | 1,5 | 1,5 | 1,5 | 1,0 | 1,5 |
11 | Ki kopi | Tarenna polycarpa Val | 6,4 | 6,0 | 4,0 | 3,5 | 1,0 | 2,0 | 2,0 | 1,5 | 1,5 |
12 | Ki rinyuh | Eupatorium palescens | 0,8 | 2,5 | 3,0 | 3,0 | 0,5 | 2,5 | 1,0 | 0,5 | 0,5 |
13 | Ki riung | Castanopsis acuminatissima A. DC | 3,6 | 9,6 | 44,0 | 20,0 | 10,0 | 3,0 | 3,0 | 3,5 | 2,5 |
14 | Ki riung | Castanopsis acuminatissima A. DC | 3,6 | 5,0 | 9,9 | 10,0 | 5,0 | 3,0 | 2,5 | 1,5 | 1,5 |
15 | Paku tiang | Cyathea contaminans | 2,7 | 7,1 | 2,0 | 1,5 | 0,5 | 0,5 | 1,0 | 1,0 | 1,0 |
16 | Walen | Ficus ribes reinw | 2,3 | 2,0 | 3,0 | 3,5 | 2,0 | 2,0 | 1,0 | 2,0 | 0,5 |
Tabel 4. Data pohon pada plot 4
- Data pohon-pohon yang terdapat di plot 5
NO | NAMA DAERAH | NAMA ILMIAH | ORDINAT X (m) | ORDINAT Y (m) | Ф BATANG (cm) | T.POHON (m) | T.CBG. UTAMA (m) | X1 (m) | X2 (m) | Y1 (m) | Y2 (m) |
1 | Cacalinian | 9,0 | 9,3 | 19,0 | 20,0 | 4,0 | 3,0 | 3,0 | 3,5 | 2,0 | |
2 | Huru koneng | Litsea fulva Boerl | 1,0 | 1,9 | 12,0 | 7,0 | 2,5 | 1,0 | 3,0 | 3,0 | 2,0 |
3 | Huru leur | Alseodaphene umbeliflora | 5,8 | 5,3 | 7,0 | 5,0 | 2,5 | 2,0 | 3,0 | 2,0 | 2,0 |
4 | Ki hiur | Castanopsis javanica (Bl)A.DC | 2,0 | 3,7 | 10,0 | 7,0 | 2,5 | 1,5 | 2,0 | 1,5 | 1,3 |
5 | Ki hiur | Castanopsis javanica (Bl)A.DC | 6,8 | 7,6 | 49,0 | 25,0 | 4,0 | 4,0 | 4,0 | 3,0 | 3,0 |
6 | Ki hujan | Engelhardia serrata Bl | 6,1 | 7,2 | 8,0 | 5,0 | 4,0 | 5,0 | 1,0 | 2,0 | 1,0 |
7 | Ki jambe | Memecylon excelsum (Bl) | 1,4 | 3,3 | 4,0 | 3,0 | 2,0 | 1,0 | 1,0 | 0,5 | 0 |
8 | Ki jambe | Memecylon excelsum (Bl) | 6,4 | 1,4 | 5,0 | 4,0 | 1,0 | 4,0 | 0 | 0,5 | 0,5 |
9 | Ki jambe | Memecylon excelsum (Bl) | 8,1 | 1,0 | 20,0 | 20,0 | 15,0 | 4,0 | 4,0 | 4,5 | 3,0 |
10 | Ki kopi | Tarenna polycarpa Val | 1,5 | 4,0 | 9,0 | 5,0 | 2,5 | 2,0 | 2,0 | 1,5 | 1,0 |
11 | Ki kopi | Tarenna polycarpa Val | 2,2 | 2,0 | 6,0 | 4,0 | 1,5 | 2,0 | 2,0 | 2,0 | 1,5 |
12 | Ki kopi | Tarenna polycarpa Val | 6,6 | 4,3 | 3,0 | 3,0 | 2,0 | 1,5 | 2,0 | 0,5 | 2,0 |
13 | Ki kopi | Tarenna polycarpa Val | 9,5 | 4,5 | 4,0 | 4,0 | 2,5 | 1,0 | 0,5 | 1,0 | 0,5 |
Tabel 5. Data pohon pada plot 5
- Data pohon-pohon yang terdapat di plot 6
NO | NAMA DAERAH | NAMA ILMIAH | ORDINAT X (m) | ORDINAT Y (m) | Ф BATANG (cm) | T.POHON (m) | T.CBG. UTAMA (m) | X1 (m) | X2 (m) | Y1 (m) | Y2 (m) |
1 | Bingbin | Pinanga coronata | 7,3 | 9,4 | 3,0 | 2,0 | 1,0 | 0 | 1,5 | 1,0 | 1,0 |
2 | Huru leur | Alseodaphene umbeliflora | 3,5 | 4,7 | 16,0 | 15,0 | 10,0 | 2,0 | 2,0 | 1,5 | 1,5 |
3 | Ki hiur | Castanopsis javanica (Bl)A.DC | 3,1 | 4,4 | 7,0 | 6,0 | 4,0 | 2,0 | 1,5 | 0,5 | 1,0 |
4 | Ki hiur | Castanopsis javanica (Bl)A.DC | 2,6 | 4,6 | 2,6 | 20,0 | 10,0 | 3,5 | 3,0 | 3,0 | 2,5 |
5 | Ki jambe | Memecylon excelsum (Bl) | 1,1 | 4,6 | 7,0 | 7,0 | 1,0 | 1,0 | 1,5 | 1,0 | 1,5 |
6 | Ki kopi | Tarenna polycarpa Val | 10,0 | 4,5 | 11,0 | 7,0 | 3,0 | 2,5 | 2,0 | 2,0 | 4,0 |
7 | Ki sampang | Evodia macrophylla Bl | 7,0 | 4,6 | 3,0 | 2,5 | 1,5 | 0,5 | 1,0 | 0,5 | 0,5 |
8 | Puspa | Schima wallichii Kerth, ssp | 2,7 | 4,4 | 6,0 | 4,0 | 2,0 | 1,0 | 1,0 | 0 | 1,0 |
9 | Puspa | Schima wallichii Kerth, ssp | 3,2 | 0,8 | 4,0 | 4,0 | 2,5 | 1,0 | 0,5 | 1,0 | 1,0 |
10 | Walen | Ficus ribes reinw | 8,7 | 9,1 | 2,0 | 2,5 | 1,5 | 1,0 | 1,0 | 1,0 | 1,5 |
Tabel 6. Data pohon pada plot 6
- Data pohon-pohon yang terdapat di plot 7
NO | NAMA DAERAH | NAMA ILMIAH | ORDINAT X (m) | ORDINAT Y (m) | Ф BATANG (cm) | T.POHON (m) | T.CBG. UTAMA (m) | X1 (m) | X2 (m) | Y1 (m) | Y2 (m) |
1 | Balekace | Vaccinium varingiifolium Miq | 4,8 | 5,4 | 25,0 | 6,0 | 3,0 | 4,0 | 3,0 | 2,5 | 1,0 |
2 | Huru leur | Alseodaphene umbeliflora | 1,6 | 6,6 | 12,0 | 10,0 | 5,0 | 2,5 | 2,0 | 3,0 | 1,5 |
3 | Huru leur | Alseodaphene umbeliflora | 1,8 | 1,8 | 13,0 | 12,0 | 3,0 | 0,5 | 3,0 | 5,0 | 0 |
4 | Jambu alas | Schyzygium sp | 2,0 | 4,1 | 7,0 | 4,0 | 1,5 | 1,0 | 0,5 | 1,5 | 0 |
5 | Ki jambe | Memecylon excelsum (Bl) | 6,4 | 6,0 | 13,0 | 12,0 | 10,0 | 1,5 | 1,0 | 0 | 2,0 |
6 | Ki kopi | Tarenna polycarpa Val | 1,2 | 7,3 | 5,0 | 3,0 | 1,0 | 0,5 | 4,0 | 2,0 | 2,0 |
7 | Ki putri | Podocarpus neriifolius D. Don | 2,5 | 1,3 | 12,0 | 4,0 | 2,0 | 2,0 | 1,5 | 1,5 | 1,5 |
8 | Ki riung | Castanopsis acuminatissima A. DC | 2,9 | 1,4 | 60,0 | 25,0 | 5,0 | 5,0 | 3,0 | 4,0 | 4,0 |
9 | Pasang tarithi | Lithocarpus elegans (Bl) | 10,0 | 9,8 | 64,0 | 15,0 | 10,0 | 4,0 | 7,0 | 3,5 | 3,5 |
10 | Puspa | Schima wallichii Kerth, ssp | 6,2 | 5,0 | 5,0 | 4,0 | 2,0 | 2,0 | 0 | 2,0 | 1,5 |
Tabel 7. Data pohon pada plot 7
- Data pohon-pohon yang terdapat di plot 8
NO | NAMA DAERAH | NAMA ILMIAH | ORDINAT X (m) | ORDINAT Y (m) | Ф BATANG (cm) | T.POHON (m) | T.CBG. UTAMA (m) | X1 (m) | X2 (m) | Y1 (m) | Y2 (m) |
1 | Cacalinian | 4,0 | 8,1 | 9,0 | 4,0 | 1,5 | 2,0 | 2,5 | 2,0 | 2,0 | |
2 | Cacalinian | 1,2 | 6,2 | 4,0 | 4,0 | 3,0 | 1,0 | 1,0 | 1,5 | 2,0 | |
3 | Cacalinian | 1,8 | 9,0 | 3,5 | 4,0 | 1,0 | 0,5 | 1,5 | 1,5 | 1,0 | |
4 | Cacalinian | 6,8 | 4,1 | 10,0 | 3,0 | 0,5 | 2,0 | 2,5 | 1,5 | 1,5 | |
5 | Cerem | Macropanax dispermum K.Ktze | 8,0 | 6,1 | 4,5 | 4,0 | 0,5 | 1,0 | 0,5 | 1,0 | 0,5 |
6 | Jambu alas | Syzygium sp | 2,0 | 4,5 | 2,5 | 2,5 | 0,5 | 0,5 | 0,5 | 0,5 | 0,5 |
7 | Kendung | Helicia robusta R. Br | 1,3 | 6,5 | 3,0 | 2,5 | 1,0 | 0,2 | 1,0 | 1,0 | 0 |
8 | Ki hiur | Castanopsis javanica (Bl)A.DC | 8,6 | 7,2 | 22,0 | 15,0 | 10,0 | 2,0 | 2,5 | 2,5 | 2,5 |
9 | Ki hiur | Castanopsis javanica (Bl)A.DC | 9,2 | 9,8 | 2,0 | 3,5 | 0,5 | 1,5 | 0,5 | 2,5 | 0 |
10 | Ki leho | Saurauia pendula Bl | 9,0 | 7,6 | 4,0 | 4,0 | 1,0 | 1,0 | 1,0 | 4,0 | 1,0 |
11 | Paku tiang | Cyathea contaminans | 3,5 | 5,9 | 7,0 | 6,0 | 5,0 | 1,0 | 1,0 | 2,0 | 1,0 |
12 | Paku tiang | Cyathea contaminans | 5,0 | 2,0 | 5,0 | 2,0 | 1,0 | 1,0 | 1,0 | 2,0 | 1,5 |
13 | Paku tiang | Cyathea contaminans | 6,8 | 6,1 | 8,0 | 3,0 | 1,0 | 1,0 | 1,5 | 1,5 | 1,5 |
14 | Paku tiang | Cyathea contaminans | 4,2 | 4,0 | 5,0 | 2,0 | 0,5 | 0,5 | 1,5 | 0,5 | 1,5 |
Tabel 8. Data pohon pada plot 8
- Data pohon-pohon yang terdapat di plot 9
NO | NAMA DAERAH | NAMA ILMIAH | ORDINAT X (m) | ORDINAT Y (m) | Ф BATANG (cm) | T.POHON (m) | T.CBG. UTAMA (m) | X1 (m) | X2 (m) | Y1 (m) | Y2 (m) |
1 | Baros | Manglietia glauca Bl | 3,0 | 2,5 | 4,0 | 4,0 | 3,0 | 1,5 | 0 | 0 | 2,0 |
2 | Baros | Manglietia glauca Bl | 1,9 | 7,8 | 3,0 | 4,0 | 2,0 | 0,5 | 1,0 | 1,5 | 0,5 |
3 | Cacalinian | 3,1 | 2,8 | 3,0 | 3,0 | 1,5 | 1,5 | 0 | 0,5 | 1,0 | |
4 | Cacalinian | 2,3 | 8,4 | 4,0 | 2,0 | 1,0 | 1,0 | 1,5 | 0,5 | 1,5 | |
5 | Cacalinian | 7,6 | 2,8 | 5,0 | 3,5 | 1,5 | 2,0 | 1,0 | 2,5 | 2,5 | |
6 | Cerem | Macropanax dispermum K.Ktze | 2,4 | 4,8 | 8,0 | 4,0 | 2,5 | 2,0 | 1,5 | 2,5 | 1,0 |
7 | Huru dapung | Litsea robusta Bl | 5,8 | 3,8 | 11,0 | 10,0 | 8,5 | 2,5 | 2,5 | 3,0 | 1,5 |
8 | Huru dapung | Litsea robusta Bl | 4,8 | 3,0 | 3,0 | 4,0 | 3,0 | 1,0 | 1,0 | 1,0 | 1,0 |
9 | Huru leur | Alseodaphene umbeliflora | 7,6 | 3,4 | 3,0 | 2,0 | 1,0 | 1,0 | 1,0 | 0,5 | 1,0 |
10 | Ki jeruk | Acronychia pedunculata Miq | 3,9 | 2,4 | 3,0 | 3,5 | 2,0 | 1,0 | 0 | 0,5 | 1,0 |
11 | Ki jeruk | Acronychia pedunculata Miq | 0,6 | 5,6 | 2,0 | 2,5 | 1,0 | 1,0 | 0,5 | 0 | 2,0 |
12 | Ki jeruk | Acronychia pedunculata Miq | 6,6 | 3,3 | 5,0 | 2,5 | 1,0 | 0,5 | 0,5 | 0,5 | 0,5 |
13 | Ki kopi | Tarenna polycarpa Val | 1,3 | 4,8 | 2,0 | 2,5 | 1,5 | 1,0 | 0 | 1,0 | 1,0 |
14 | Ki kopi | Tarenna polycarpa Val | 4,5 | 8,2 | 7,0 | 4,0 | 1,5 | 3,0 | 2,0 | 1,5 | 1,0 |
15 | Ki riung | Castanopsis acuminatissima A.DC | 8,6 | 9,8 | 56,0 | 25,0 | 20,0 | 4,0 | 4,0 | 3,0 | 4,0 |
16 | Ki sampang | Evodia macrpphylla Bl | 1,5 | 8,9 | 4,0 | 2,0 | 0,5 | 0,5 | 1,0 | 1,0 | 0 |
17 | Paku tiang | Cyathea contaminans | 1,4 | 7,7 | 6,0 | 1,5 | 0,5 | 0 | 1,5 | 1,0 | 1,0 |
18 | Paku tiang | Cyathea contaminans | 7,9 | 6,2 | 9,0 | 1,5 | 0,5 | 1,0 | 1,0 | 1,5 | 0 |
19 | Pasang tarithi | Lithocarpus elegans (Bl) | 7,3 | 9,9 | 44,0 | 25,0 | 15,0 | 5,0 | 5,0 | 7,0 | 7,0 |
20 | Puspa | Schima wallichii Kerth, ssp | 3,0 | 1,5 | 3,0 | 2,0 | 1,0 | 1,0 | 0,5 | 0,5 | 1,0 |
21 | Puspa | Schima wallichii Kerth, ssp | 3,9 | 2,8 | 13,0 | 10,0 | 3,0 | 1,5 | 1,0 | 1,5 | 1,5 |
22 | Puspa | Schima wallichii Kerth, ssp | 7,5 | 7,6 | 37,0 | 25,0 | 20,0 | 4,0 | 3,0 | 4,0 | 4,0 |
23 | Walen | Ficus ribes reinw | 1,8 | 9,8 | 7,0 | 5,0 | 2,0 | 0,5 | 3,0 | 2,0 | 2,0 |
24 | Walen | Ficus ribes reinw | 6,0 | 3,0 | 4,0 | 3,0 | 2,0 | 1,5 | 1,5 | 1,0 | 1,0 |
Tabel 9. Data pohon pada plot 9
- Data pohon-pohon yang terdapat di plot 10
NO | NAMA DAERAH | NAMA ILMIAH | ORDINAT X (m) | ORDINAT Y (m) | Ф BATANG (cm) | T.POHON (m) | T.CBG. UTAMA (m) | X1 (m) | X2 (m) | Y1 (m) | Y2 (m) |
1 | Cacalinian | 3,0 | 3,3 | 2,0 | 3,0 | 1,5 | 1,0 | 1,0 | 1,0 | 1,0 | |
2 | Cerem | Macropanax dispermum K.Ktze | 7,6 | 7,0 | 4,0 | 4,0 | 1,0 | 1,0 | 0 | 0 | 4,0 |
3 | Jambu alas | Syzygium sp | 8,5 | 6,4 | 3,0 | 2,0 | 1,0 | 0,5 | 0,5 | 0,5 | 0,5 |
4 | Jambu alas | Syzygium sp | 7,2 | 5,0 | 3,0 | 2,0 | 0,5 | 0 | 1,0 | 0,5 | 0 |
5 | Ki jambe | Memecylon excelsum (Bl) | 0,7 | 2,2 | 4,0 | 3,0 | 2.0 | 0,5 | 1,5 | 0,5 | 0,5 |
6 | Ki jambe | Memecylon excelsum (Bl) | 8,8 | 5,0 | 3,0 | 2,0 | 1,0 | 0,5 | 1,0 | 0,5 | 0,5 |
7 | Ki jambe | Memecylon excelsum (Bl) | 9,8 | 5,2 | 5,0 | 4,0 | 2,0 | 2,5 | 2,5 | 2,0 | 1,0 |
8 | Ki jambe | Memecylon excelsum (Bl) | 9,9 | 5,4 | 5,5 | 4,0 | 1,5 | 2,5 | 1,5 | 1,0 | 1,5 |
9 | Ki jeruk | Acronychia pedunculata Miq | 6,6 | 4,8 | 6,0 | 3,0 | 1,5 | 1,0 | 1,5 | 1,0 | 2,0 |
10 | Ki jeruk | Acronychia pedunculata Miq | 7,9 | 6,0 | 20,0 | 15,0 | 1,0 | 4,0 | 2,0 | 3,0 | 4,0 |
11 | Ki kopi | Tarenna polycarpa Val | 4,1 | 7,2 | 10,0 | 5,0 | 1,5 | 2,0 | 3,0 | 2,0 | 2,0 |
12 | Ki kopi | Tarenna polycarpa Val | 4,6 | 7,2 | 12,0 | 2,0 | 0,5 | 1,0 | 1,0 | 1,5 | 0,5 |
13 | Ki kopi | Tarenna polycarpa Val | 8,2 | 3,7 | 8,0 | 4,0 | 2,5 | 1,0 | 3,0 | 0,5 | 1,5 |
14 | Ki riung | Castanopsis acuminatissima A. DC | 0,1 | 1,6 | 3,0 | 2,5 | 0,5 | 1,0 | 0,5 | 0,5 | 0,5 |
15 | Ki riung | Castanopsis acuminatissima A. DC | 0,8 | 2,6 | 2,0 | 2,5 | 1,5 | 0,5 | 0,5 | 0,5 | 0,5 |
16 | Ki riung | Castanopsis acuminatissima A. DC | 1,7 | 0,3 | 72,0 | 2,5 | 2,0 | 5,0 | 5,0 | 3,0 | 4,0 |
17 | Ki riung | Castanopsis acuminatissima A. DC | 8,3 | 8,0 | 60,0 | 25,0 | 2,0 | 4,0 | 4,0 | 3,0 | 3,0 |
18 | Paku tiang | Cyathea contaminans | 6,2 | 3,2 | 5,0 | 1,5 | 0,5 | 1,0 | 1,0 | 1,0 | 0,5 |
Tabel 10. Data pohon pada plot 10
- Data nama pohon dan sukunya yang terdapat pada hutan Ranca Upas dengan ukuran plot 10 x 100 m
No | Nama daerah | Nama ilmiah | Nama Suku | Kehadiran |
1 | Balekace | Vaccinium varingiifolium Miq. | Rutaceae | 1 |
2 | Baros | Manglietia glauca Bl | Magnoliaceae | 3 |
3 | Bieunying | Ficus lepicarpa (Bl) | Moraceae | 2 |
4 | Binggin | Pinanga coronata | Arecaceae | 2 |
5 | Cacalinian | 12 | ||
6 | Cerem | Macropanax dispermum O.Ktze | Araliaceae | 3 |
7 | Huru dapung | Litsea robusta Bl | Lauraceae | 5 |
8 | Huru koneng | Litsea fulva Boerl | Lauraceae | 1 |
9 | Huru leur | Alseodaphene umbelliflora HK.f | Lauraceae | 9 |
10 | Jambu alas | Schyzygium sp | Myrtaceae | 17 |
11 | Kawoyang | Pygeum parviflorum T.et.B | Rosaceae | 1 |
12 | Kendung | Helicia robusta R.Br | Proteaceae | 1 |
13 | Kereumbi | Homalanthus populneus O.K | Euphorbiaceae | 1 |
14 | Ki hiur | Castanopsis javanica (Bl) A.DC | Fagaceae | 14 |
15 | Ki hujan | Engelhardia serrata Bl | Juglandaceae | 2 |
16 | Ki jambe | Memecylon excelsum Bl | Melastomataceae | 13 |
17 | Ki jeruk | Acronychia pedunculata Miq. | Rutaceae | 5 |
18 | Ki katuk | 1 | ||
19 | Ki kopi | Tarenna polycarpa Val | Rubiaceae | 15 |
20 | Ki leho | Saurauia pendula Bl | Actinidiaceae | 4 |
21 | Ki putri | Podocarpus neriifolius | Podocarpaceae | 1 |
22 | Ki rinyuh | Eupatorium palescens | Compositae | 1 |
23 | Ki riung | Castanopsis acuminatissima A.DC | Fagaceae | 8 |
24 | Ki sampang | Evodia macrophylla | Rutaceae | 2 |
25 | Paku tiang | Cyathea contaminans | 14 | |
26 | Pasang tarithi | Lithocarpus elegans (Bl) | Fagaceae | 6 |
27 | Puspa | Schima wallichii Korth, ssp | Theaceae | 7 |
28 | Walen | Ficus ribes Reinw | Moraceae | 6 |
Tabel 11. Data jenis pohon pada plot 1-10 (10 x 100)
- Data nama suku pohon yang terdapat pada hutan Ranca Upas dengan ukuran plot 10 x 100 m
No | Nama Suku | Kehadiran Anggota Suku |
1 | Actinidiaceae | 4 |
2 | Araliaceae | 3 |
3 | Arecaceae | 2 |
4 | Compositae | 1 |
5 | Euphorbiaceae | 1 |
6 | Fagaceae | 28 |
7 | Juglandaceae | 2 |
8 | Lauraceae | 15 |
9 | Magnoliaceae | 3 |
10 | Melastomataceae | 13 |
11 | Moraceae | 8 |
12 | Myrtaceae | 17 |
13 | Podocarpaceae | 1 |
14 | Proteaceae | 1 |
15 | Rosaceae | 1 |
16 | Rubiaceae | 15 |
17 | Rutaceae | 8 |
18 | Theaceae | 7 |
19 | Belum diketahui | 27 |
Tabel 12. Data suku pohon pada plot 1-10 (10 x 100)
- Data jumlah pohon berdasarkan tinggi pohon
No | Stratum | Tinggi Batang | Jumlah individu (pohon) |
1 | Stratum A | > 30 m | - |
2 | Stratum B | 20 - 30 m | 8 |
3 | Stratum C | 4 - 20 m | 47 |
4 | Stratum D | 1 - 4 m | 104 |
5 | Stratum E | 0 - 1 m | - |
Tabel 13. Data pohon berdasarkan ketinggian pada plot 1-10 (10 x 100)
- Pembahasan
Berdasarkan data, jumlah individu pohon dengan diameter dbh > 2 cm yang ditemukan di hutan Ranca Upas pada plot 10 x 100 m sebanyak 159 individu pohon (tabel. 1-10). Pada plot 1 terdapat 13 spesies pohon, Castanopsis javanica (Bl) A.DC (kihiur), Memecylon excelsum Bl (kijambe), Tarenna polycarpa Val (kikopi) dan Saurauia pendula (Bl) (kileho) penyebarannya berkelompok, sedangkan Cyathea contaminans (paku tiang) penyebarannya random. Plot 2 terdapat 10 spesies pohon, Castanopsis javanica (Bl) A.DC (kihiur)
penyebarannya berkelompok sedangkan Schyzygium sp (jambu alas) dan Lithocarpus elegans (Bl) (pasang tarithi) penyebarannya random. Plot 3 terdapat 11 spesies pohon, Schyzygium sp (jambu alas) dan Cyathea contaminans (paku tiang) penyebarannya berkelompok. Plot 4 terdapat 9 spesies pohon, Schyzygium sp (jambu alas),
Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung), Alseodaphene umbeliflora (huru leur), dan Macropanax dispermum O.Ktze (cerem)
penyebarannya berkelompok, sedangkan Litsea fulva Boerl (huru koneng) penyebarannya random. Plot 5 terdapat 7 spesies pohon, Castanopsis javanica (Bl) A.DC (kihiur), Memecylon excelsum Bl (kijambe) dan Tarenna polycarpa Val (kikopi) penyebarannya random. Plot 6 terdapat 8 spesies pohon, Castanopsis javanica (Bl) A.DC (kihiur) dan Schima wallichii Korth (puspa) penyebarannya berkelompok. Plot 7 terdapat 9 spesies pohon, Alseodaphene umbeliflora (huru leur) penyebarannya berkelompok. Plot 8 terdapat 7 spesies pohon, Cacalinian, Castanopsis javanica (Bl) A.DC (kihiur) dan Cyathea contaminans (paku tiang) penyebarannya berkelompok. Plot 9 terdapat 13 spesies pohon, Acronychia pedunculata Miq. (kijeruk), Schima wallichii Korth (puspa), Cyathea contaminans (paku tiang), dan Ficus ribes (walen) penyebarannya random. Plot 10 terdapat 8 spesies pohon, Memecylon excelsum Bl (kijambe), Tarenna polycarpa Val (kikopi) dan Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung) penyebarannya berkelompok. Perbedaan penyebaran spesies pada tiap plot disebabkan oleh perbedaan topografi. Vegetasi pohon yang paling banyak dengan diameter dbh > 2 cm yang ditemukan di hutan Ranca Upas pada plot 9 (tabel. 9), yang terletak mendekati puncak.Ada 28 jenis pohon yang ditemukan di hutan Ranca Upas pada plot 10 x 100 m. Spesies-spesies yang melimpah yang ditemukan pada plot 10 x 100 m tersebut antara lain : Schyzygium sp, Tarenna polycarpa Val, Cyathea contaminans, Castanopsis javanica (Bl) A.DC, dan Memecylon excelsum Bl (tabel. 11), sedangkan spesies-spesies yang sangat jarang pada plot tersebut antara lain : Vaccinium varingiifolium Miq, Litsea fulva Boerl, Pygeum parviflorum T.et.B, Helicia robusta R.Br, Homalanthus populneus O.K, Podocarpus neriifolius, Eupatorium palescens, dan kikatuk.
Suku-suku pohon yang melimpah pada plot 10 x 100 m tersebut, antara lain : Fagaceae, Myrtaceae, Lauraceae, dan Rubiaceae , sedangkan suku-suku pohon yang sangat jarang, antara lain : Compositae, Euphorbiaceae, Podocarpaceae, Proteaceae, dan Rosaceae
(tabel. 12 ). Berdasarkan ordinat, pohon-pohon pada plot 10 x 100 m yang diamati, persebarannya ada yang random dan ada yang berkelompok (tabel. 1-10).Berdasarkan diagram mahkota hutan, pada plot 1, mahkota hutan yang berukuran besar diantaranya Cacalinian, Castanopsis javanica (Bl) A.DC (kihiur), Memecylon excelsum Bl (kijambe) dan Ficus ribes reinw (walen). Pada plot dua, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain Alseodaphene umbeliflora (huru leur),
Memecylon excelsum Bl (kijambe), Castanopsis javanica (Bl) A.DC (kihiur), Lithocarpus elegans (Bl) (pasang tarithi) dan Saurauia pendula (Bl) (kileho). Pada plot tiga, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain Cacalinian, Syzygium sp (jambu alas), Castanopsis javanicus (kihiur) dan Ficus ribes (walen). Pada plot empat, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung) dan Alseodaphene umbeliflora (huruleur). Pada plot lima, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain Cacalinian, Castanopsis javanicus (kihiur) dan Memecylon excelsum Bl (kijambe). Pada plot enam, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain Tarrena polycarpa (kikopi) dan Castanopsis javanicus (kihiur). Pada plot tujuh, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain Lithocarpus elegans (Bl) (pasang tarithi), Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung), Alseodaphene umbeliflora (huru leur) dan Vaccinium varingiifolium Miq (balekace). Pada plot delapan, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain Cacalinian, Castanopsis javanicus (kihiur) dan Cyathea contaminans (paku tiang). Pada plot sembilan, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain Lithocarpus elegans (Bl) (pasang tarithi), Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung) dan Schima wallichii Korth (puspa). Pada plot sepuluh, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain
Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung) dan Memecylon excelsum Bl (kijambe).Pada plot 10 x 100 m tersebut pohon pada lapisan B hanya sedikit yaitu 8 pohon, pohon pada lapisan C hanya 47 pohon, sedangkan pohon pada lapisan D yang paling banyak terdapat yaitu 104 pohon. Berdasarkan diagram profil, pada plot 1, tidak ada pohon pada lapisan B, pohon pada lapisan C ada 6 pohon, antara lain Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung), Saurauia pendula (Bl) (kileho), Tarrena polycarpa (kikopi), Memecylon excelsum Bl (kijambe) dan Pygeum parviflorum T.et.B (kawoyang), sedangkan pohon pada lapisan D rapat. Pada plot 3, hanya ada 1 pohon pada lapisan B, yaitu Castanopsis javanicus (kihiur), pohon pada lapisan C ada 2 pohon, yaitu Syzygium sp (jambu alas) dan Ficus ribes (walen), sedangkan pohon pada lapisan D tersebar merata. Pada plot 4, pohon pada lapisan B hanya ada satu, yaitu Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung), pohon pada lapisan C ada 7 pohon, yaitu Litsea robusta Bl
(huru dapung), Alseodaphene umbeliflora (huru leur), Syzygium sp (jambu alas) dan Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung), sedangkan pohon pada lapisan D penyebarannya berkelompok. Pada plot 5, terdapat 3 pohon pada lapisan B, yaitu Cacalinian, Memecylon excelsum Bl (kijambe) dan Castanopsis javanicus (kihiur), pohon pada lapisan C ada 5 pohon, yaitu Castanopsis javanicus (kihiur), Alseodaphene umbeliflora (huru leur), Tarrena polycarpa (kikopi) dan Engelhardia serrata Bl (kihujan), sedangkan pohon pada lapisan D jarang. Pada plot 6, pohon pada lapisan B hanya satu, yaitu Castanopsis javanicus (kihiur), pohon pada lapisan C ada 4 pohon, yaitu Castanopsis javanicus (kihiur), Alseodaphene umbeliflora (huru leur), Tarrena polycarpa (kikopi) dan Memecylon excelsum Bl (kijambe), sedangkan pohon pada lapisan D sangat jarang. Pada plot 7, hanya ada 1 pohon pada lapisan B, yaitu Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung), pohon pada lapisan C ada 5 pohon, yaitu Alseodaphene umbeliflora (huru leur), Vaccinium varingiifolium Miq (balekace), Memecylon excelsum Bl (kijambe) dan Lithocarpus elegans (Bl) (pasang tarithi), sedangkan pohon pada lapisan D sangat jarang. Pada plot 8, tidak ada pohon pada lapisan B, pohon pada lapisan C hanya ada 1 pohon, yaitu Castanopsis javanicus (kihiur), sedangkan pohon pada lapisan D rapat. Pada plot 9, ada 3 pohon pada lapisan B, yaitu Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung), Lithocarpus elegans (Bl) (pasang tarithi) dan Schima wallichii Korth (puspa), pohon pada lapisan C ada 3 pohon, yaitu Litsea robusta Bl
(huru dapung), Schima wallichii Korth (puspa) dan Ficus ribes (walen), sedangkan pohon pada lapisan D rapat. Pada plot 10, pohon pada lapisan B hanya satu, yaitu Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung), pohon pada lapisan C ada 2 pohon, yaitu Tarrena polycarpa (kikopi) dan Acronychia pedunculata Miq. (kijeruk), sedangkan pohon pada lapisan D rapat. Hal ini menunjukkan bahwa pada plot yang diamati, hutannya sudah terganggu, hal ini diindikasikan dengan tidak adanya pohon emergent pada plot 10 x 100 m (tabel. 13), sedangkan pohon pada lapisan B sedikit, hal ini bisa disebabkan oleh faktor antropogenik.Gambar beberapa spesies yang ditemukan di hutan Ranca Upas
- Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa :
- Hutan Ranca Upas pada plot 10 x 100 m yang diamati sudah terganggu, hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya pohon pada lapisan A, pohon pada lapisan B sedikit dan pohon pada lapisan D banyak
- Spesies yang paling melimpah adalah Schyzygium sp (17 pohon)
- Suku yang paling melimpah adalah Fagaceae (anggota suku 28)
Daftar Pustaka
Anonim. 2003. Laporan Final Penyusunan Atlas Keanekaragaman Hayati. Departemen Biologi ITB.
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar