Pembahasan
Berdasarkan data, jumlah individu pohon dengan diameter dbh > 2 cm yang ditemukan di hutan Ranca Upas pada plot 10 x 100 m sebanyak 159 individu pohon (tabel. 1-10). Pada plot 1 terdapat 13 spesies pohon, Castanopsis javanica (Bl) A.DC (kihiur), Memecylon excelsum Bl (kijambe), Tarenna polycarpa Val (kikopi) dan Saurauia pendula (Bl) (kileho) penyebarannya berkelompok, sedangkan Cyathea contaminans (paku tiang) penyebarannya random. Plot 2 terdapat 10 spesies pohon, Castanopsis javanica (Bl) A.DC (kihiur)
penyebarannya berkelompok sedangkan Schyzygium sp (jambu alas) dan Lithocarpus elegans (Bl) (pasang tarithi) penyebarannya random. Plot 3 terdapat 11 spesies pohon, Schyzygium sp (jambu alas) dan Cyathea contaminans (paku tiang) penyebarannya berkelompok. Plot 4 terdapat 9 spesies pohon, Schyzygium sp (jambu alas),
Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung), Alseodaphene umbeliflora (huru leur), dan Macropanax dispermum O.Ktze (cerem)
penyebarannya berkelompok, sedangkan Litsea fulva Boerl (huru koneng) penyebarannya random. Plot 5 terdapat 7 spesies pohon, Castanopsis javanica (Bl) A.DC (kihiur), Memecylon excelsum Bl (kijambe) dan Tarenna polycarpa Val (kikopi) penyebarannya random. Plot 6 terdapat 8 spesies pohon, Castanopsis javanica (Bl) A.DC (kihiur) dan Schima wallichii Korth (puspa) penyebarannya berkelompok. Plot 7 terdapat 9 spesies pohon, Alseodaphene umbeliflora (huru leur) penyebarannya berkelompok. Plot 8 terdapat 7 spesies pohon, Cacalinian, Castanopsis javanica (Bl) A.DC (kihiur) dan Cyathea contaminans (paku tiang) penyebarannya berkelompok. Plot 9 terdapat 13 spesies pohon, Acronychia pedunculata Miq. (kijeruk), Schima wallichii Korth (puspa), Cyathea contaminans (paku tiang), dan Ficus ribes (walen) penyebarannya random. Plot 10 terdapat 8 spesies pohon, Memecylon excelsum Bl (kijambe), Tarenna polycarpa Val (kikopi) dan Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung) penyebarannya berkelompok. Perbedaan penyebaran spesies pada tiap plot disebabkan oleh perbedaan topografi. Vegetasi pohon yang paling banyak dengan diameter dbh > 2 cm yang ditemukan di hutan Ranca Upas pada plot 9 (tabel. 9), yang terletak mendekati puncak.
Ada 28 jenis pohon yang ditemukan di hutan Ranca Upas pada plot 10 x 100 m. Spesies-spesies yang melimpah yang ditemukan pada plot 10 x 100 m tersebut antara lain : Schyzygium sp, Tarenna polycarpa Val, Cyathea contaminans, Castanopsis javanica (Bl) A.DC, dan Memecylon excelsum Bl (tabel. 11), sedangkan spesies-spesies yang sangat jarang pada plot tersebut antara lain : Vaccinium varingiifolium Miq, Litsea fulva Boerl, Pygeum parviflorum T.et.B, Helicia robusta R.Br, Homalanthus populneus O.K, Podocarpus neriifolius, Eupatorium palescens, dan kikatuk.
Suku-suku pohon yang melimpah pada plot 10 x 100 m tersebut, antara lain : Fagaceae, Myrtaceae, Lauraceae, dan Rubiaceae , sedangkan suku-suku pohon yang sangat jarang, antara lain : Compositae, Euphorbiaceae, Podocarpaceae, Proteaceae, dan Rosaceae
(tabel. 12 ). Berdasarkan ordinat, pohon-pohon pada plot 10 x 100 m yang diamati, persebarannya ada yang random dan ada yang berkelompok (tabel. 1-10).
Berdasarkan diagram mahkota hutan, pada plot 1, mahkota hutan yang berukuran besar diantaranya Cacalinian, Castanopsis javanica (Bl) A.DC (kihiur), Memecylon excelsum Bl (kijambe) dan Ficus ribes reinw (walen). Pada plot dua, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain Alseodaphene umbeliflora (huru leur),
Memecylon excelsum Bl (kijambe), Castanopsis javanica (Bl) A.DC (kihiur), Lithocarpus elegans (Bl) (pasang tarithi) dan Saurauia pendula (Bl) (kileho). Pada plot tiga, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain Cacalinian, Syzygium sp (jambu alas), Castanopsis javanicus (kihiur) dan Ficus ribes (walen). Pada plot empat, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung) dan Alseodaphene umbeliflora (huruleur). Pada plot lima, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain Cacalinian, Castanopsis javanicus (kihiur) dan Memecylon excelsum Bl (kijambe). Pada plot enam, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain Tarrena polycarpa (kikopi) dan Castanopsis javanicus (kihiur). Pada plot tujuh, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain Lithocarpus elegans (Bl) (pasang tarithi), Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung), Alseodaphene umbeliflora (huru leur) dan Vaccinium varingiifolium Miq (balekace). Pada plot delapan, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain Cacalinian, Castanopsis javanicus (kihiur) dan Cyathea contaminans (paku tiang). Pada plot sembilan, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain Lithocarpus elegans (Bl) (pasang tarithi), Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung) dan Schima wallichii Korth (puspa). Pada plot sepuluh, jenis pohon dengan mahkota hutan berukuran besar, antara lain
Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung) dan Memecylon excelsum Bl (kijambe).
Pada plot 10 x 100 m tersebut pohon pada lapisan B hanya sedikit yaitu 8 pohon, pohon pada lapisan C hanya 47 pohon, sedangkan pohon pada lapisan D yang paling banyak terdapat yaitu 104 pohon. Berdasarkan diagram profil, pada plot 1, tidak ada pohon pada lapisan B, pohon pada lapisan C ada 6 pohon, antara lain Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung), Saurauia pendula (Bl) (kileho), Tarrena polycarpa (kikopi), Memecylon excelsum Bl (kijambe) dan Pygeum parviflorum T.et.B (kawoyang), sedangkan pohon pada lapisan D rapat. Pada plot 3, hanya ada 1 pohon pada lapisan B, yaitu Castanopsis javanicus (kihiur), pohon pada lapisan C ada 2 pohon, yaitu Syzygium sp (jambu alas) dan Ficus ribes (walen), sedangkan pohon pada lapisan D tersebar merata. Pada plot 4, pohon pada lapisan B hanya ada satu, yaitu Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung), pohon pada lapisan C ada 7 pohon, yaitu Litsea robusta Bl
(huru dapung), Alseodaphene umbeliflora (huru leur), Syzygium sp (jambu alas) dan Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung), sedangkan pohon pada lapisan D penyebarannya berkelompok. Pada plot 5, terdapat 3 pohon pada lapisan B, yaitu Cacalinian, Memecylon excelsum Bl (kijambe) dan Castanopsis javanicus (kihiur), pohon pada lapisan C ada 5 pohon, yaitu Castanopsis javanicus (kihiur), Alseodaphene umbeliflora (huru leur), Tarrena polycarpa (kikopi) dan Engelhardia serrata Bl (kihujan), sedangkan pohon pada lapisan D jarang. Pada plot 6, pohon pada lapisan B hanya satu, yaitu Castanopsis javanicus (kihiur), pohon pada lapisan C ada 4 pohon, yaitu Castanopsis javanicus (kihiur), Alseodaphene umbeliflora (huru leur), Tarrena polycarpa (kikopi) dan Memecylon excelsum Bl (kijambe), sedangkan pohon pada lapisan D sangat jarang. Pada plot 7, hanya ada 1 pohon pada lapisan B, yaitu Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung), pohon pada lapisan C ada 5 pohon, yaitu Alseodaphene umbeliflora (huru leur), Vaccinium varingiifolium Miq (balekace), Memecylon excelsum Bl (kijambe) dan Lithocarpus elegans (Bl) (pasang tarithi), sedangkan pohon pada lapisan D sangat jarang. Pada plot 8, tidak ada pohon pada lapisan B, pohon pada lapisan C hanya ada 1 pohon, yaitu Castanopsis javanicus (kihiur), sedangkan pohon pada lapisan D rapat. Pada plot 9, ada 3 pohon pada lapisan B, yaitu Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung), Lithocarpus elegans (Bl) (pasang tarithi) dan Schima wallichii Korth (puspa), pohon pada lapisan C ada 3 pohon, yaitu Litsea robusta Bl
(huru dapung), Schima wallichii Korth (puspa) dan Ficus ribes (walen), sedangkan pohon pada lapisan D rapat. Pada plot 10, pohon pada lapisan B hanya satu, yaitu Castanopsis acuminatissima A.D (kiriung), pohon pada lapisan C ada 2 pohon, yaitu Tarrena polycarpa (kikopi) dan Acronychia pedunculata Miq. (kijeruk), sedangkan pohon pada lapisan D rapat. Hal ini menunjukkan bahwa pada plot yang diamati, hutannya sudah terganggu, hal ini diindikasikan dengan tidak adanya pohon emergent pada plot 10 x 100 m (tabel. 13), sedangkan pohon pada lapisan B sedikit, hal ini bisa disebabkan oleh faktor antropogenik.
Gambar beberapa spesies yang ditemukan di hutan Ranca Upas