7 April 2016

Laporan Supervisi Akademik ProDEP Tahun 2014



A.    Pendahuluan
Proses pembelajaran yang efektif pada hakikatnya merupakan hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses pembelajaran. Untuk mengetahui keefektifan pembelajaran dapat dilakukan dengan evaluasi terhadap proses pembelajaran. Suatu pembelajaran dikatakan aktif, efektif dan berkualitas, apabila memenuhi persyaratan utama yaitu ;
1.     Presentasi waktu belajar peserta didik yang tinggi dicurahkan terhadap proses pembelajaran
2.     Rata-rata perilaku peserta didik dalam melaksanakan tugas tinggi
3.     Ketepatan antara kandungan materi pembelajaran dengan tingkat kemampuan peserta didik (orientasi keberhasilan belajar) diutamakan
4.     Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan struktur kelas yang mendukung pelaksanaan tugas peserta didik, tanpa mengabaikan hubungan antara pendidik dan peserta didik.

Pembelajaran juga dikatakan aktif, efektif dan berkualitas apabila terjalin hubungan simpatik antara pendidik dan peserta didik, terciptanya lingkungan belajar yang mengasuh, penuh perhatian, memiliki suatu rasa cinta belajar, menguasai sepenuhnya bidang ajar dan memotivasi peserta didik untuk bekerja dengan tidak sekedar mencapai prestasi namun juga menjadi anggota masyarakat belajar yang pengasih.
Efektivitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh peranan pendidik dalam pembelajaran. Pendidik harus berusaha agar peserta didik mendapatkan layanan yang sama tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jeniskelamin, status sosial ekonomi, dan yang berkebutuhan khusus dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran harus memberikan presentasi waktu belajar akademis yang tinggi dan proses pembelajaran tidak menggunakan teknik yang memaksa, negatif atau hukuman sehingga peserta didik merasa senang, nyaman dan penuh perhatian.
Kemampuan madrasah dalam memberikan layanan pembelajaran yang aktif, efektif dan berkualitas sangat tergantung pada kualitas pendidik yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran dan keefektifan pendidik dalam melaksanakan tanggungjawab individual serta kelompok. Kualitas mengajar pendidik baik secara langsung maupun tidak langsung dapat memengaruhi kualitas pembelajaran khususnya dan kualitas madrasah pada umumnya.
Peran strategis pendidik tersebut menuntut pembinaan dan pengembangan yang terus-menerus melalui supervise akademik. Supervisi akademik perlu diarahkan pada upaya-upaya yang sifatnya memberikan kesempatan kepada pendidik untuk berkembang secara professional, sehingga mereka lebih mampu melaksanakan tugas pokoknya yaitu memperbaiki dan meningkatkan proses dan kualitas hasil belajar.

B.     Kerangka Pikir Pemecahan Masalah
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya membantu pendidik tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status social ekonomi, dan yang berkebutuhan dalam mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran.

Menurut Sergiovanni ada tiga tujuan supervise akademik, yaitu :
1.     Membantu pendidik mengembangkan kemampuan profesionalnya dalam memahami akademik, kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan mengajarnya dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik tertentu.
2.     Memonitor kegiatan proses belajar mengajar di madrasah. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui kunjungan kepala madrasah ke kelas-kelas di saat pendidik sedang mengajar, percakapan pribadi dengan pendidik, teman sejawat, maupun dengan sebagian peserta didik.
3.     Mendorong pendidik menerapkan kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas mengajarnya, mengembangkan kemampuannya sendiri, serta mendorong pendidik agar memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap tugas dan tanggung jawabnya.

Supervisi akademik berkaitan erat dengan pembelajaran berkualitas, karena proses pembelajaran yang berkualitas memerlukan pendidik yang professional. Pendidik sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran dapat ditingkatkan profesionalitasnya melalui supervise akademik sehingga tercapai tujuan pembelajaran.  Menurut Sergiovanni refleksi praktis penilaian unjuk kerja pendidik dalam supervise akademik adalah melihat realita kondisi untuk menjawab permasalahan pembelajaran di kelas, sehingga diperoleh informasi mengenai kemampuan pendidik dalam mengelola kegiatan pembelajaran. Dengan demikian, melalui supervise akademik pendidikakan semakin mampu memfasilitasi belajar bagi peserta didik sehingga proses pembelajaran menjadi berkualitas.

C.     Pendekatan dan Metode Supervisi
Menurut Gwyn, teknik supervise akademik ada dua yaitu:
1.     Teknik supervisi individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervise perseorangan terhadap pendidik. Supervisor hanya berhadapan dengan seorang pendidik sehingga dari hasil supervise ini akan diketahui kualitas pembelajarannya. Teknik supervisi individual ada lima macam yaitu; kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas, dan menilai diri sendiri.
2.     Teknik supervise kelompok
Teknik supervise kelompok adalah pelaksanaan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Beberapa pendidik yang diduga, sesuai dengan analisis kebutuhan, memiliki masalah atau kebutuhan atau kelemahan yang sama dikelompokkan atau dikumpulkan menjadi satu atau bersama-sama, kemudian kepada mereka diberikan layanan supervise sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang mereka hadapi.  Supervisi kelompok ada tiga belas yaitu; kepanitiaan-kepanitiaan, kerja kelompok, laboratorium dan kurikulum, membaca terpimpin, demonstrasi pembelajaran, darmawisata, kuliah/studi, diskusi panel, perpustakaan, organisasi professional, bulletin supervisi, pertemuan pendidik, lokakarya atau konferensi kelompok.

Berdasarkan permasalahan yang ada pada MTsN KarangAnyar, teknik supervisi yang dipilih penulis untuk diterapkan adalah teknik supervisi individual. Teknik supervisi individual yang akan digunakan, antara lain;
1.     Dokumentasi, memberikan bantuan dalam pengembangan perangkat pembelajaran dan penilaian hasil belajar. Adapun tujuan dari teknik ini adalah meningkatkan kompetensi pedagogic dan professional pendidik dalam pembelajaran.
2.     Observasi, prinsip dasar supervise ini adalah perekaman informasi secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan dari supervise ini untuk memvalidasi keberhasilan tujuan pendidikan yang dilakukan oleh pendidik.
3.     Pertemuan individual atau wawancara, dilaksanakan setelah observasi dilakukan, sehingga terjalin hubungan yang akrab. Tujuan dari supervise ini untuk menganalisa kesulitan-kesulitan belajar baik yang ditimbulkan oleh pendidik maupun oleh komponen yang lain.

D.    Hasil Pelaksanaan Program Supervisi
Langkah pertama yang dilakukan oleh kepala madrasah adalah mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan di MTsN Karang Anyar. Permasalahan yang ditemukan antara lain ;
1.     Kemampuan pendidik dalam merencanakan pembelajaran belum sesuai dengan standar isi dan standar proses
2.     Ada kelas yang kegiatan pembelajarannya pasif, tidak efektif dan tidak berkualitas
3.     Hasil belajar peserta didik masih kurang

Kegiatan supervisi akademik dilakukan dalam lima tahap kegiatan secara berkesinambungan dan merupakan satu siklus sebagai berikut;
a.    Perencanaan supervisi, dimulai dari menyusun jadwal hingga penyiapan instrumen supervisi. Perencanaan supervisi disusun sebagai dasar dalam pelaksanaan supervisi selanjutnya, kegiatan ini dilakukan dengan mempertimbangkan hasil supervisi sebelumnya yang meliputi komponen tujuan, teknik supervisi, dan jadwal supervisi.
b.    Pelaksanaan supervisi, merupakan kegiatan pengamatan terhadap perangkat pembelajaran, proses pembelajaran yang dilanjutkan dengan wawancara setelah kunjungan kelas dan penilaian proses pembelajaran.
c.    Kegiatan selanjutnya adalah analisis data supervisi, berupa analisis hasil pelaksanaan supervisi dan pemberian umpan balik dan rencana tindak lanjut.

Hasil supervisi di MTsN Karang Anyar menunjukkan ada beberapa pendidik yang perlu dibimbing dalam membuat perangkat pembelajaran dan pelaksanaan proses pembelajaran. sebagai tindak lanjut dari supervisi ini, pendidik akan berperan aktif belajar dengan teman sejawat dan mengikuti kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) sesuai dengan bidang studi masing-masing.
Kegiatan supervisi akademik ini sangat penting bagi madrasah agar madrasah mampu memberikan pelayanan pendidikan yang bermutu. Pada akhirnya dengan adanya komitmen yang kuat untuk berubah, madrasah akan menggerakkan pendidik ke arah pencapaian peningkatan mutu pendidikan, sehingga MTsN Karang Anyar mampu memberikan layanan proses pembelajaran yang bermutu bagi peserta didik. Layanan pendidikan yang baik ini akan berdampak pada peningkatan prestasi peserta didik.

E.     Penutup
1.    Simpulan
a.    Supervisi akademik dapat membantu peningkatan mutu pembelajaran pada MTsN Karang Anyar yang akan berdampak pada peningkatan prestasi akademik
2.    Saran
a.    Berdasarkan Permendikbud No 54 tahun 2013, sebaiknya supervisi akademik pada MTsN Karang Anyar dilakukan minimal dua kali dalam satu semester

F.     Lampiran